Minggu, 01 Maret 2015

contoh proposal ptk




PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN 06 LUBUK LAYANG MELALUI MODEL PEMBELAJARA DEBAT

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan  manusia atau upaya membantu agar manusia mampu mewujudkan diri sendiri sesuai dengan martabat kemanusiaanya.
Salah satu tujuan Negara Kesataun Republik Indonesia yang termuat dalam UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memilikimkomitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatua Rtepublik Indonesia.
Hakekat BKRI adalah kebangsaan moderen. Negara kebangsaan  moderen adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatau masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnis, atau gologan.
Mata pelakajaran Pkn merupoakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembenrukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya unrtuk menjadi warga Negara yang cerdas, trampil, dan berkarakter yang di amanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif, dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi. Berkembang secara positif dan demikratis yuntuk membbentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar edapat hidup bersama—sama dengan bansa lain dalam percaturan dunuis secara lagsungt atau tidak langsung dengan memamfaatkan tekhnologi informasi dan berkomunikasi.
Siswa kelas IV SDN 06 Lubuk Layang Kecamatan Rao Selatan sulit memahami pelajaran Pkn. Kesulitan tersebut terlihat ketika guru melontarkan pertanyaan siswa terdiam, pada keryu kerningnya siswa terlihat merreka tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan. Walaupan ada yang menjawab, tetapi pada umumnya salah dan tidak jawaban yang semestinya.
Guru dalam memberikan pelajaran hanya menggunakan metode ceramah tanpa memberikan metode yang bervariasi sehingga siswa jenuh dan tidak bersemangat dalam belajar. Guru sedikit sekali menggunakan media, sedangkan media merupakan salah satu alat untuk mempermudah pamahaman siswa. Siswa hanya mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru. Kemudian guru memebrikan tugas yang ada dalam buku paket. Kegiatan siswa hanya datang, duduk, mendengarkan dengan  diam dan pulang. Pembelejaran yang demikian terlihat bahwa sisw tidak aktif tetapi pasif.
Waktu guru menerangkan pelajaran, kebanyakan siswa ribut dan tidak mempedulikan kata-kata guru. Siswa mencari kegitan lain seperti berbicara dengan teman sebangku, mauin kelerang di atas meja dan ada juga yang menulis atau menggambar pada buku gambar. Kelihatan siswa tidak bersemanagat dalam meguikuti pelajram seh8ingga ketiak diberikan ujian siswa banyak yang tidak dapat. Pembelajaran yang demikian tidak akan dapat meningkatan pemahaman siswa dan meningkatakan nilai siswa sehingga dapam pelajran PKn banayak nuilai siswa yang rendah di bawah KKM yang telah ditentukan. Setelah diberikan Ulangan harian, rata – rata siswa hanya mendapat 60 sedangkan KKM mata pelajaran Pkn kewlas IV adalah 70.
Salah satu penyebab rendahnya nilai siswa tersebut adalah guru hanya menggunakan metode konvewnsional (ceramah). Guru tidak meberikanmetode yang bervariasi. Kesulitan siswa yang laian qadalah kurang mengerti dengan istilah-istilah asing yang dikarnakan guru tidak memberikan atau memperjelas kata yang asing itu dengan kata-kata yang bisa dipahami oleh siswa.  Guru terlau cepat dalam memberikan keterangan kepoda siswa sehingga siswa sulit memahami kata-kata guru. Perhatian guru hanya terfokus pada bebrapa orang siswa dan tidak merata. Biasanya guru hanya terfokus pada siswa yang sering menjawab. Biasanya yang sering menjawab tersebut adalah siswa – siswa yang menjadi juara di kelas tersebut.
Penggunaan metode yang bervariasi akan dapat meningkatakan semangat siswa dalam belajar. Kalau semangat sudah meningkat secara tdak langsung akan mempengaruhi pemahaman siswa. Siswa yang sudah paham dengan pelajaran sudah tentu dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Pengunaan model debat  akan dapat meningkatkan keaktifan, kerja sama dan saling menghargai pendapat orang lain. Dalam metode debat siswa berperan secara aktif. Sisiwa dibagi menajdi beberapa kelompok kemudian di suruh menjawab soal-soal yang sudah disediakan oleh guru. Setelah siswa selasai mengerjakan soal, siswa menjawab pertanyaan dengan diwakili oleh satu orang. Sementara kelompok yang lain menjawab atau menanngapi kalau jawaban yang diberikan oleh kelompok temannya tidak benar/salah. Guru mengamati kegitan siwa dan guru memberikan arahaan kepada jawaban yang salah dan memberikan jawaban yang benar. Dalam metode debat, siswa dilatih terlibat aktif, berfikir kritis, mengahrgai pendapat orang lain. Hal tersebut sesuai dengan acuan PKn yaitu siswa di tuntut berffikit kritis, aktif dan demokratis.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan  latar belakang masalah di atas, masalah PTK ini adalah apakah melalui metode debat dapat meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV di SDN 06 Lubuk Layang. 
Penilaian pendidikan adalah proses pengumoulan dan penjelajarahan informasi untuk menentukan pencapaian hasilo belajar perserta didik. Sebagaimana di jelaskan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 bahwa peniulaia hasil belajar oleh pendidik terdiri dari ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Hasil belajar yang penulis maksudkan adalah hasil ulangan harian. Ulangan harian merupakan kegiatan untuk menilai/pengukuran pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan pencapaian satu kompetensi dasar atau lebih. Bentuk ulangan harian yang penulis maksudkan adalah ulangan harian tertulis. Hasil yang diharapkan rata – rata kelas mendapatkan nilai minimal sama dengan KKM yaitu 70.
Model debat yang dilaksanakan adalah siswa dibagi enjadi 4 kelompok.masing-masing kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah siswa mengerjakan sola, siswa disuruh menyampaikan jawabannya secara bergantian. Kelompok yang lain berhak atau membantah jawaban kelompok yang dibacakan. Guru menjadi penengah dan memberi arahan pada jawaban yang saharusnya.
C.    TUJUAN PENELITIAN
Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan sebagai berikut:
  1. menigkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 06 Lubuk Layang pada pelajaran PKn melaui model pembelajaran debat.
  2. bagi siswa diharapka dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan minat, motivasi dan nilai siswa dalam pelajran PKn
  3. bagi sekolah untuk memperbaiki kualitas proses belajar mengajar di SDN 06 Lubuk Layang.
D.    MAMFAAT PENELITIAN
1.      Meningkatkan hasil belajar siswa 
2.      Guru mampu mengelola kelas dan melaksanakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran dalam kelas berlangsung aktif, kreatif, inovatif dan menyenagkan.
3.      guru akan terbiasa melakukan PTK untuk memperbaiki hasil dan proses belajar mengajar dalam kelas.
4.      bagi sekolah sebagai jembatan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar visi dan misi sekolah tercapai.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori
  1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar dapat dikatahui melalui pengukuran, dimana hasil pengukuran tersebut menunjukkan sampai sejauh mana pembelajaran yang diberikan guru dapat dikuasai oleh siswa. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh, dikuasai dan dimiliki oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain seorang siswa dapat dikatakan telah mencapai hasil belajar jika pada dirinya telah terjadi perubahan tertentu melaui kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang efektif akan menjadikan hasil belajar lebih berarti dan bermakna.
Nana (2002:28) menyatakan bahwa “hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah seseorang tersebut memiliki pengalaman belajar”. Sedangkan menurut Bloom (dalam harun, 2007: 13) menyatakan bahawa “hasil belajar mencakup peringkat dan tipe prestasi belajar, kecepatan belajar dan hasil efektif. Karakteristik manusia meliputi cara berfikir, berbuat dan perasaaan. Cara berfikir manyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotor”.
Ranah kognitif berjenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi menilai organisasi dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah psikomotor meliputi kemampuan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati)
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan data dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik (Depsiknas, 2007)
Penilaian di defenisikan sebagai seperangkat pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trair atau sifat atau atribut pendidikan dimana dalam butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dengan demikian maka setiap tes menuntut siswa untuk memberi respon atau jawaban (Adi Suryanto, 2009)
Penilaian merupakan alat untuk memperoleh informasi untuk menentukan nilai sesuatu ( tujuan, kegiatana, keputusan, unjuk kerja, proses, objek dan yang lain ) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. 
Dari pendapat bebrapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilain hasil belajarmerupakan serangkaian  proses pengumpulan dan pengolahan inforemasi pesewwrta didik yang dilakukan oleh guru dan menggunakan inforemasi tersebut untuk mengathui ketercapaian hasil belajar peserta didik yang telah ditentukan.
  1. Model Pembelajar Debat
Model pembelajaran debat merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, model pembelajaran debat bertujuan untuk mengembangkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain dengan santun dan argumen yang jelas dan tepat. Dalam model pemelajaran debat diharapkan siswa berani, aktif kreatif dan menyenangkan. Siswa dituntut menghargai pendapat orang lain apabila dia tidak sependapat dengan temannya.
Proses pembelajaran debat yang direncanakan adalah siswa dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok siswa diberikan tugas. Kemudian siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Setelah siswa selesai menjawab tugas, siswa secar bergantian membaca hasil diskusi dengan temannya. Kemudia kelompok yang lain menanggapi jawaban yang dibacakan oleh kelompok penyaji. Dari kegiatan tersebut diharapkan siswa lebih aktif, kreatif dan berani menyampaikan pendapat, ide dan masukan pada kelompok. Siswa dilatih untuk mengahargai pendapat orang lain. Dalam diskusi siswa mencermqati dan mengamati hasil kelompok lain.
B.     Kerangka Berfikir
Penilaian merupakan bagian yang paling penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Penilaian merupakan suatau alat ukur untuk menentukan mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyulurh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan.salah satu faktor penting  untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatkan motivasi dan semanagat belajar siswa. Apabila siswa sudah bersenmangat dalam belajar, maka hasil yang diperpleh akan masksimal.
Penggunanan model pembelajaran debat merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, memberi semangat pada siswa dan siswa dilatih untuk mengahargai pendapat orang lain. Dalam model debat hampir seluruh siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Apabila siswa aktif dalam pembelajaran maka nilai siswa dapat di tingkatkan menjadi maksimal.

C.    Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangkan berfikir diatas, maka hipotesis tidadakan dirumuskan sebagai berikut :
Melalui metode debat dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN 06 Lubuk Layang.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Setting Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Peneltian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini direncanakan 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari persiapan, pelaksanaan, obsevasi, evaluasi dan refleksi. PTK ini direncanakan mulai bulan januari ampai Maret Tahun 2011. beretempat di SDN 06 Lubuk Layang Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman.
B.     Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 06 Lubuk Layang Kec. Rao Selatan labupaten Pasaman. Jumlah siswa sewbanayk 34 orang yang terdiri dari 18 Laki-laki dan 16 perempuan. Pada umumnya orang tua siswa kelas IV tersebut adalah petani, rata-rata berekonomi miskin.
C.    Alat Pengumpul Data/Instrumen
Alat pengumpul data dalam penelirtian ini adalah tes hasil ualnagan harian siswa pada KD mengenal lembaga-lembaga dalan susunan pemerintahahn kabupaten, Kota dan Propinsi semester I. hasil obeservasi oleh guru laian/teman sejawat dan wawancara dengan siswa. Tanggapana siswa setelah proses pembelajaran dilaksnakan.
D. Teknik Analisis data
Teknil analisis data adalah rata-rata siswa, nilai terandh dan nilai tertinggi.  Untuk mencari rata-rata siswa adalah jumlah nilai siwa dibagi jumlah siswa. Diharapakan hasil yang dicapai oleh siswa adlah diatas KKM.
D.    Prosedur Peneliian
  1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan adalah menentukan Kompetensi Dasar, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat Lembar Kerja Siswa, membuat lembar obsrvasi dan lembar wawancara.
  1. Pelaksanaan Tindakan
siswa dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok siswa diberikan tugas. Kemudian siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Setelah siswa selesai menjawab tugas, siswa secara bergantian membaca hasil diskusi dengan temannya. Kemudian kelompok yang lain menanggapi jawaban yang dibacakan oleh kelompok penyaji. Apabila ada jawaban yang disampiakn oleh kelompok penyaji yang tiak sesuai dengan kelompok yang menanggapi, maka kelompok yang menanggapi menbantah/mendebat kelompok tersebut dan memberikan jawaban yang menurut kelompok cendengan sesuai dengan jawqaban yang telah di didiskusiaskn oleh kelpompoknya. Gyuru berperan sebagai penengah. Dan meluruskan jika daolam diskusi siswa melenceng dan tguru memberi meaukan untuk jawaban yang seharusnya.





PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

JUDUL   :
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN 06 LUBUK LAYANG MELALUI MODEL PEMBELAJARA DEBAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar